BAHASA ARAB DAN
AGAMA
Oleh : Dr. Khoirurrijal, M.A.
(Dosen Sarjana
dan Pascasarjana IAIN Metro Lampung)
Sebagai seorang muslim,
penggunaan bahasa Arab dalam aktifitas keseharian adalah suatu keniscayaan,
mulai shalat, dzikr dan bahkan berdoa dalam aktifitas sehari-hari pun
menggunakan bahasa Arab. Karenanya, jika seorang muslim memahami bahasa Arab
dengan baik dan benar, maka dalam beribadah, tilawah, berdoa dan berdzikr
pun lebih khusyu’, karena merasakan dan memahami apa yang ia ucapkan.
Namun sebaliknya, jika seorang muslim
tidak memahami bahasa Arab dengan baik dan benar, maka dalam beribadah,
tilawah, berdoa dan berdzikr tidak akan khusyu’ karena tidak
paham terhadap apa yang ia ucapkan.
Sejak bahasa
Arab yang tertuang di dalam al-Qur’an didengungkan hingga kini, semua pengamat,
baik di Barat maupun di Timur, di Utara maupun di Selatan, baik yang
berkebangsaan Arab maupun Non Arab menganggapnya sebagai bahasa yang memiliki
standar ketinggian dan keelokan linguistik yang tertinggi, yang tiada taranya (the
supreme standard of linguistic excellence and beauty). Hal ini, tentu saja
berdampak pada munculnya superioritas sastra dan filsafat bahkan pada sains seperti
ilmu matamatika, kedokteran, ilmu bumi dan tata bahasa Arab sendiri pada
masa-masa kejayaan Islam setelahnya.
Ali al-Najjar
dalam Azhar Arsyad mengungkapkan bahwa bahasa Arab merupakan bahasa yang
terluas dan terkaya kandungannya, deskripsi dan pemaparannya sangat mendetail.
Sementara Abdul hamid bin Yahya dalam al-Hâsyimiy berkata: Aku mendengar Syu’bah
berkata yang artinya: “Pelajarilah bahasa Arab karena bahasa Arab itu akan
menambah ketajaman daya nalar.”
Pengkajian bahasa Arab akan
menambah ketajaman daya nalar seseorang, lantaran di dalam bahasa Arab terdapat
susunan bahasa indah dan perpaduan yang serasi antar kalimat. Hal itu akan
mengundang seseorang untuk mengoptimalkan daya nalar dan imajinasinya. Dan ini
salah satu faktor yang secara perlahan akan menajamkan kekuatan intelektual
seseorang. Pasalnya, seseorang diajak untuk merenungi dan memikirkannya. Itulah
salah satu keistimewaan yang dimiliki Bahasa Arab.
Keistimewaan
lain dari bahasa Arab adalah karena ia berfungsi sebagai bahasa agama. Itulah
sebabnya, maka Amirul Mukminin Umar bin
Khattab r.a. berkata yang artinya: “Hendaklah kalian tamak mempelajari
bahasa Arab karena bahasa Arab itu merupakan bagian dari agamamu.” Oleh karena itu, orang yang
hendak memahami hukum-hukum ajaran agama Islam dengan baik dan benar, maka ia dituntut
untuk bisa berbahasa Arab.
Di sinilah pentingnya bisa berbahasa
Arab sebagai alat untuk mengkaji ilmu-ilmu agama langsung dari sumber aslinya,
yakni al-Qur’an, al-Hadis dan kitab-kitab kuning lainnya yang berbahasa Arab. Oleh
karena itu, Perguruan Tinggi Agama Islam seperti Universitas Islam Negeri (UIN),
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN),
haruslah menggalakkan pengajaran bahasa Arab di kampus sebagai bahasa Agama.
(Wallahu A’lam).
No comments:
Post a Comment