Friday, October 23, 2015

Bahasa Arab dan Agama


BAHASA ARAB DAN AGAMA
Oleh : Dr. Khoirurrijal, M.A.
(Dosen Sarjana dan Pascasarjana IAIN Metro Lampung)

Sebagai seorang muslim, penggunaan bahasa Arab dalam aktifitas keseharian adalah suatu keniscayaan, mulai shalat, dzikr dan bahkan berdoa dalam aktifitas sehari-hari pun menggunakan bahasa Arab. Karenanya, jika seorang muslim memahami bahasa Arab dengan baik dan benar, maka dalam beribadah, tilawah, berdoa dan berdzikr pun lebih khusyu’, karena merasakan dan memahami apa yang ia ucapkan. Namun  sebaliknya, jika seorang muslim tidak memahami bahasa Arab dengan baik dan benar, maka dalam beribadah, tilawah, berdoa dan berdzikr tidak akan khusyu’ karena tidak paham terhadap apa yang ia ucapkan.
Sejak bahasa Arab yang tertuang di dalam al-Qur’an didengungkan hingga kini, semua pengamat, baik di Barat maupun di Timur, di Utara maupun di Selatan, baik yang berkebangsaan Arab maupun Non Arab menganggapnya sebagai bahasa yang memiliki standar ketinggian dan keelokan linguistik yang tertinggi, yang tiada taranya (the supreme standard of linguistic excellence and beauty). Hal ini, tentu saja berdampak pada munculnya superioritas sastra dan filsafat bahkan pada sains seperti ilmu matamatika, kedokteran, ilmu bumi dan tata bahasa Arab sendiri pada masa-masa kejayaan Islam setelahnya.
Ali al-Najjar dalam Azhar Arsyad mengungkapkan bahwa bahasa Arab merupakan bahasa yang terluas dan terkaya kandungannya, deskripsi dan pemaparannya sangat mendetail. Sementara Abdul hamid bin Yahya dalam al-Hâsyimiy berkata: Aku mendengar Syu’bah berkata yang artinya: “Pelajarilah bahasa Arab karena bahasa Arab itu akan menambah ketajaman daya nalar.”
Pengkajian bahasa Arab akan menambah ketajaman daya nalar seseorang, lantaran di dalam bahasa Arab terdapat susunan bahasa indah dan perpaduan yang serasi antar kalimat. Hal itu akan mengundang seseorang untuk mengoptimalkan daya nalar dan imajinasinya. Dan ini salah satu faktor yang secara perlahan akan menajamkan kekuatan intelektual seseorang. Pasalnya, seseorang diajak untuk merenungi dan memikirkannya. Itulah salah satu keistimewaan yang dimiliki Bahasa Arab.
Keistimewaan lain dari bahasa Arab adalah karena ia berfungsi sebagai bahasa agama. Itulah sebabnya, maka Amirul Mukminin Umar bin  Khattab r.a. berkata yang artinya: “Hendaklah kalian tamak mempelajari bahasa Arab karena bahasa Arab itu merupakan bagian dari agamamu.” Oleh karena itu, orang yang hendak memahami hukum-hukum ajaran agama Islam dengan baik dan benar, maka ia dituntut untuk bisa berbahasa Arab.
Di sinilah pentingnya bisa berbahasa Arab sebagai alat untuk mengkaji ilmu-ilmu agama langsung dari sumber aslinya, yakni al-Qur’an, al-Hadis dan kitab-kitab kuning lainnya yang berbahasa Arab. Oleh karena itu, Perguruan Tinggi Agama Islam seperti Universitas Islam Negeri (UIN), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), haruslah menggalakkan pengajaran bahasa Arab di kampus sebagai bahasa Agama. (Wallahu A’lam).

No comments: